Article Detail
Bisnis Furniture Marak Go Digital dan Bangkit Pasca Pandemi
2 tahun terakhir jadi masa yang sulit bagi bisnis furniture dan properti. Kebijakan pemerintah untuk memperketat mobilisasi masyarakat membuat makin sedikit orang yang membeli barang furniture untuk rumah dan kantor.
Salah satu bisnis yang terdampak adalah bisnis mebel atau furniture. Para pelaku usaha pasti ingin agar bisnis mereka dapat bertahan. Oleh karena itu, pebisnis harus tahu perkembangan tren dan beradaptasi pada perubahan agar bisa lebih memahami kebutuhan pasar.
Untuk menjawab hal tersebut, para pengusaha furniture menciptakan inovasi produk dan media penjualan. Sebut saja Rus Interior, bisnis mebel di Tangerang ini sudah beroperasi selama puluhan tahun. Namun akibat pandemi, produk mereka sepi pembeli dan banyak karyawan yang menganggur.
Setelah mengetahui potensi penjualan produk dengan saluran online, Rus Interior akhirnya membangun website untuk memperluas pemasaran. Awalnya, bisnis mereka hanya dipromosikan dari mulut ke mulut.
Sejak membuat website perusahaan, mereka bisa mendapat klien secara online dengan mempraktekkan pemasaran digital, baik secara organik maupun menggunakan media iklan berbayar. Bahkan kenaikkan penjualan perbulan naik hingga 60%, tutur pak Ruswono selaku owner.
Dengan begitu, mereka juga dapat membuka lapangan kerja kepada 20 pengrajin kayu. Sebagai bisnis keluarga, Rus Interior mempekerjakan pengrajin dari Balapulang yakni sebuah desa di Kabupaten Tegal yang terkenal dengan hutan jatinya.
-
there are no comments yet