Article Detail

Edukasi Investasi bagi Gen Z melalui Permainan Monopoli, Efektifkah?

Di era yang serba digital ini, investasi telah menjadi gaya hidup dan kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Menurut KBBI, investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong melakukan investasi demi meningkatkan kualitas hidup secara instan, tak terkecuali para gen Z. Dalam teori generasi yang dikemukakan oleh Graeme Codrington dan Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004), Gen Z adalah generasi kelahiran 1997-2012 dan berusia 10-25 tahun pada 2022.


Saat ini banyak sekali pengiklan investasi yang menggunakan media sosial seperti instagram, twitter, youtube, dll sebagai media promosi suatu brand investasi. Tak hanya itu, sering kali para pengiklan investasi menggandeng artis-artis ternama untuk mempromosikan brand investasi mereka. Tawaran-tawaran yang mereka janjikan sangat manis dan hal ini dapat menggoda para gen Z untuk melakukan investasi, karena seperti yang kita tahu generasi muda saat ini tidak bisa terlepas dari media sosial dan internet. Iklan investasi di media sosial ini dapat menjadi investasi bodong atau iklan hoaks yang dapat menipu apabila tidak dicari kevalidannya. Maka dari itu literasi investasi sangat diperlukan sebelum memulai sebuah investasi.

Suatu kelompok mahasiswa Universitas Airlangga dari mata kuliah Pengantar Kolaborasi dan Keilmuan kelas E-1.29 membuat sebuah proyek yang menggunakan permainan monopoli sebagai media edukasi investasi bagi Gen Z. Mereka mengubah suatu sistem monopoli menjadi sarana edukasi bagi sasaran mereka yakni Mahasiswa Universitas Airlangga. Latar belakang pemilihan proyek ini adalah karena mereka prihatin atas maraknya kasus investasi bodong di Indonesia. Tujuan mereka membuat proyek ini adalah untuk menambah literasi mengenai investasi untuk para Gen Z, khususnya mahasiswa Universitas Airlangga dengan cara yang menyenangkan tanpa mengurangi nilai edukatif itu sendiri.

Mereka membuat sistem monopoli dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan seputar investasi dan kiat-kiat menghindari investasi bodong, serta bagaimana cara memulai investasi yang tepat.  Kelompok ini juga memberlakukan sistem jual beli saham di kotak-kotak perusahaan yang ada. Pemain membeli saham dengan cara menjawab pertanyaan, jika jawabannya benar maka pemain dapat membeli saham perusahaan tersebut. Adapun kotak defisit yang apabila pemain berhenti di kotak tersebut, maka pemain akan mengalami rugi yakni dengan mengurangi saham disalah satu kotak perusahaan yang telah dimiliki. Permainan monopoli edukasi investasi ini dapat dimainkan oleh beberapa orang sekaligus, sehingga para pemain bisa berdiskusi dan memahami materi tentang investasi yang telah dibuat.

Irawan, I. W., Rini, R., & Sugiman, S. (2019) berpendapat, penggunaan permainan dalam hal ini monopoli sebagai media edukasi dinilai sangat efektif untuk menumbuhkan minat seseorang dalam belajar, karena selain mudah dimainkan pada hakikatnya jiwa muda adalah jiwa bermain. Melalui edukasi investasi dengan media permainan monopoli yang dimodifikasi ini dapat memberikan kesempatan kepada Gen Z untuk belajar langsung dengan bebas untuk mencapai pemahaman dan menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment