Article Detail

Puasa untuk Kesehatan Tubuh dan Mental

Kewajiban berpuasa dikecualikan jika ada halangan, seperti orang sakit, sedang dalam perjalanan jauh, haid, hamil, menyusui, dan hal lainnya yang diperbolehkan dalam hukum Islam. 

Sebenarnya puasa bukan hanya monopoli umat Islam. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 183 bahwa umat Islam diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelumnya. Artinya berpuasa sudah diwajibkan kepada umat-umat sebelum umat Islam. 

Dalam ajaran Kristen ada puasa Yesus yang mewajibkan umatnya tidak makan dan minum selama 40 hari. Dalam ajaran Yahudi ada puasa tisha pave yang dilaksanakan setiap tanggal 9 Agustus. 

Dalam ajaran Buddha ada puasa yang dianjurkan dua kali dalam sebulan. Dalam ajaran Hindu ada puasa siwaratri yang mewajibkan umatnya tidak makan dan minum sejak matahari terbit hingga terbenam. 

Dalam ajaran Konghucu ada puasa secara jasmani dan rohani. Puasa secara jamani adalah larangan memakan makanan tertentu, misalnya daging. Puasa secara rohani adalah larangan melakukan, melihat, mendengar dan membicarakan tindakan asusila. 

Terlepas dari kewajiban dan tatacara berpuasa yang berbeda pada setiap agama, sesungguhnya puasa memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan jasmani dan rohani kita. 

Manfaat puasa bagi kesehatan jasmani, antara lain adalah mengontrol gula darah, meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki fungsi pencernaan, meningkatkan kemampuan metabolisme tubuh, dan menurunkan berat badan. 

Adapun manfaat puasa bagi kesehatan rohani adalah menurunkan kadar kortisol atau kadar hormon stres atau rasa cemas, sehingga membuat hati lebih tenang, mendorong kita untuk selalu berpikir positif dan memiliki empati kepada orang lain.  

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment