Article Detail
Sebab-sebab Perang Internasional
Perang dan konflik telah menjadi hal yang konstan dan telah terjadi saat peradaban manusia lahir. Seperti yang dikatakan oleh Kenneth Waltz, “tidak ada perdamaian dalam kondisi anarki,” dan akan selalu ada bentuk anarki selama sifat manusia adalah variabel dalam sistem domestik dan internasional kita yang kompleks.
Perang memiliki definisi yang berbeda-beda karena perang sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk. Menurut Menurut Oppenheim perang merupakan pertikaian antara dua Negara atau lebih melalui angkatan bersenjatanya yang bertujuan saling mengalahkan dan memberikan keadaan damai sesuai keinginan pemenangnya.
Sedangkan menurut Machiavelli, Konflik maupun perang dianggap sebagai jalan utama untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara. Machiavelli menambahkan, jika suatu negara terlibat dalam konflik yang berujung pada perang, warga negara harus ikut mendukung negara secara penuh, atau yang biasa disebut disebut dengan istilah wajib militer.
Mengapa perang dapat terjadi dan terus berulang, terutama dalam kasus-kasus ketika keputusan yang terlibat dibuat oleh aktor yang hati-hati dan rasional? Ada banyak jawaban untuk pertanyaan ini. Karena setiap jawaban tergantung pada jenis perang yang terjadi.
Terdapat tiga penyebab umum perang. Yang pertama adalah keuntungan ekonomi dan wilayah. Perang seringkali disebabkan oleh keinginan satu negara untuk menguasai kekayaan negara lain.
Apa pun alasan lain untuk perang, seringkali ada motif ekonomi yang mendasari sebagian besar konflik. Suatu negara juga membutuhkan lebih banyak wilayah, baik untuk ruang hidup, penggunaan pertanian, atau tujuan lain.
Jika wilayah negara lebih luas, maka negara tersebut akan memiliki lebih banyak keuntungan, karena negara tersebut juga dapat mengambil dan mengelola Sumber Daya Alam yang ada.
Alasan kedua adalah perbedaan ideologi. Ideologi adalah gagasan yang bisa berisi ide, budaya, dan pola tertentu dalam tatanan hidup. Ideologi merupakan bagian yang membentuk pikiran, tindakan, dan interaksi masyarakat. Setiap negara memiliki ideologi yang berbeda.
Perbedaan ideologi ini juga dapat menjadi penyebab perang. Contohnya seperti perang korea yang dipengaruhi oleh ideologi komunisme di Korea Utara dan ideologi kapitalisme di Korea Selatan.
Alasan yang terakhir yaitu perbedaan agama. Konflik agama seringkali memiliki akar yang sangat dalam. Perang agama seringkali dapat dikaitkan dengan alasan lain untuk konflik, seperti nasionalisme atau balas dendam atas sedikit sejarah yang dirasakan di masa lalu. Negara yang menganut agama berbeda dengan negara lain dapat menjadi pemicu terjadinya perang.
Contoh konflik agama yang paling terkenal adalah perang salib abad pertengahan selama abad 10-12. Namun, bahkan di zaman modern konflik agama masih terjadi di seluruh dunia.
-
there are no comments yet