Article Detail

Twitter sebagai Alternatif Campaign di Era New Media 4.0

Kemunculan twitter di era new media menjadikanya sebagai media sosial yang cukup digemari oleh para penggunannya, bagaimana tidak, sekitar 18 juta orang di Indonesia menggunakan aplikasi yang didirikan oleh Jack Dorsey ini.

Awal kemunculannya twitter hanya dimanfaatkan sebagai media interaktif dimana para pengggunanya dapat berkeluh kesah serta menceritakan pengalamannya ataupun hanya sekedar membagikan momen yang mereka alami saja. Tetapi kini, Twitter dijadikan sebagai sarana media informasi yang cepat dan efektif untuk di dapatkan.

Kini Twitter selalu disuguhkan dengan tren, berita, ataupun informasi secara aktual dan cepat yang biasanya berisi tentang seputar kabar dunia sosial media, pemerintah ataupun membagikan cerita nya antar sesama penggunanya. 

Saking efektifnya menyampaikan informasi melalui media Twitter, membuat banyak instansi swasta dan pemerintah pun mulai menjajal sosial media berlogo burung ini.

Sebagai media sarana komunikasi digital, Twitter dinilai mampu memberikan akses yang mudah dan terjangkau dalam melakukan pelayanannya, tak heran jika banyak yang memasarkan produk jualan serta bisnisnya melalui Twitter. Karena perusahaan atau penggiat bisnis lainnya tak perlu susah paya mengeluarkan biaya pemasaran yang berlebih seperti pada pemasaran konvensional.

Begitu pula dengan politik, setiap menjelang pesta pemilu, banyak sekali akun akun yang mengkampanyekan paslon-paslonnya dengan gencar di sosial media demi mendapatkan atensi dari warga internet (netizen). Bahkan beberapa dari mereka dibayar serta dijadikan sebagai profesi baru yang biasa disebut Buzzer.

Pada awalnya, Buzzer hanya digunakan sebagai promotor untuk mempromosikan produk tertentu, namun sejak awal tahun 2014 ketika pesta pemilu di Indonesia diselenggarakan, jasa buzzeer mulai dilirik serta ditarik oleh para tokoh politik untuk melancarkan aksi kampanye nya agar dapat membantu dan mendorong dalam pemenangan pemilunya.

Esensi dari kampanye adalah suatu hal yang sifatnya membujuk atau mengajak suatu khalayak umum untuk mengikuti sang pembicara. Kampanye yang efektif adalah kampanye yang dapat mencapai targetnya, dengan melakukan analisa target audiens maka kampanye akan berhasil.

Melalui Twitter, kegiatan Kampanye dapat dengan mudah dilakukan karena bisa memilah mana audiens yang ingin di tujukan, seperti remaja, dewasa ataupun orang tua.

Jika ingin menargetkan kalangan muda, maka konten yang diunggah harus dikemas sekreatif mungkin lalu disebarkan dengan cara sosialiasi yang digemari oleh anak muda, biasanya dikemas dalam gambar yang lucu seperti meme. Dengan begitu informasi yang disampaikan akan tepat pada sasaran.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment