Article Detail

HSG: Bukan Guru Biasa

HARI STUDI GURU

Jemur Andayani21- Diawali dengan Ibadat Dipimpin oleh Drs. Oky Soerjanto. Dalam renungan mengingatkan kita untuk berhenti sejenak, tenang untuk melihat berbagai hal sehingga kita mampu untuk mereflesikan diri berbagai pengalaman selama kita sehingga menemukan kembali hal-hal yang kurang untuk ditingkatkan.

            HSG pada 9 Februari 2019 dilaksanakan di ruang multimedia. Bedah buku menjadi salah satu pilihan yang dibawakan oleh Martha Dwiwijayanti dengan moderator Bernardina. “Bukan Guru Biasa” merupakan judul buku yang diangkat pada kesempatan ini. Secara umum buku ini menceritakan catatan ringan seputar guru dan sekolah dalam memberikan layanan prima pada peserta didik. Harapan guru diera melennial. Dalam masyarakat Jepang Guru sangat dihargi dan dihormati tinggi. Level profesinya sama dengan dokter, hakim dll. Harapan pada orang tua: orang tua sebaiknya menyadari bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah tetapi yang utama adalah peran orang tua. Harapan kepada masyarakat: Masyarakat sktif untuk meminimalisir factor-faktor penyebab generasi muda karena mengabaikan kewajiban  yang menyebabkan turunnya nilai moral.

Harapan Pada Pemerintah: Guru dan peserta didik mendapat fasilitas yang memadai untuk pengembangan profesi dan memilikikehidupan yang layak. Harapan pada pemerintah/Lembaga pendidikan: kenyataannya sulit bagi guru meningkatkan profesionalisme. Sehingga banya guru yang staknan dan mungkin ketinggalan perkembangan informasi.

Pada renungan Hari Guru: Profesi guru adalah hal yang mulia, pentingnya selalu update bahan ajar. Memiliki semangat dan optimis sehingga selalu berwajar ceria, kita harus berjuang dengan sepenuh jiwa karena kita dipercaya oleh masyarakat yang mempercayakan pendidikan anaknya di sekolah. Menyampaikan ilmu yang bermanfaat, bergaul tanpa berkelompok untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Sudahkan guru merdeka jiwa serta pikirannya? Guru Indonesia belum merdeka secara finansial maka banyak yang mencari tambahan penghasilan. Menulis merupakan momok bagi para guru, menulis bukan hal yang mudah.

Uji kompetensi menjadi hal penting karena mampu mengukur kemampuan guru. Mengunakan tutur Bahasa, Bahasa tubuh yang santun sehingga menjadi teladan di sekolah yang dapat menular pada peserta didik dalam hidup bermasyarakat.

Refleksi bedah buku:

Menjadi guru biasa merupakan hal sudah seharusnya diperjuangakan oleh semua orang yang berprofesi sebagau guru dan pendidik. Tidak mudah untuk menjdi guru yang bukan guru biasa. Guru dengan segudang pengalaman yang patut dijadikan teladan bagi semua orang baikmdi sekolah mauoun dalam masyarakat. Masih harus berjuang keras menuju guru yang luar biasa. Pengalaman sekian lama belum sepenuhnya menjadi guru yang sepenuhnya professional. #deen_smacarsby

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment