Article Detail

ALAMKU, SAHABATKU (STUDI EKOLOGI 2012)


Beberapa minggu yang lalu, pada tanggal 9 hingga 17 Oktober 2012, seluruh siswa kelas X SMA Santo Carolus Surabaya mengikuti studi ekologi, salah satu program belajar yang sudah menjadi tradisi di sekolah kami.Studi ekologi adalah pelajaran mengenai kehidupan dan ekosistem di bumi, yang lebih identik dengan pekerjaan lapangan, alias langsung terjun ke alam. Studi ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu Majapahit Agro Lestari (MAL) dan Jatim Park I. Selama tiga hari dan dua malam, setiap murid harus mau “diculik” dari kehidupan sehari-harinya. Tapi tenang saja, tidak ada ruginya sama sekali dalam mengikuti studi ekologi.

Pada dua sesi pertama di MAL, yaitu reboisasi dan biomonitoring, kami melewati jalur yang cukup curam, berliku-liku, dan penuh dengan tumbuhan. Tidak sedikit dari kami yang jatuh, terpeleset, bahkan tertusuk duri. Sesampainya di tempat tujuan, dengan berbekal tumbuhan kecil yang sudah dibawa, kami melakukan reboisasi dengan menanam di tempat yang tersedia. Sesudahnya, kami berpindah lokasi ke sungai untuk mencari objek bagi pengamatan. Banyak dari kami yang masuk ke dalam sungai untuk mendapatkan flora dan fauna sebanyak-banyaknya. Dari sinilah kami mengenal banyak jenis binatang dan tumbuhan air, serta menggolongkan air berdasarkan tingkat kebersihannya.

Sesi selanjutnya adalah vertikultur, yakni menanam semaksimal mungkin dengan lahan seminimal mungkin. Lahan yang dimaksud pun bisa dengan menggunakan pipa maupun tempat plastik besar yang berlubang-lubang. Sekembalinya ke tempat pertemuan, kami diajak menghitung umur sebuah pohon dengan memperhatikan lingkar tahun di dalam batangnya. Dari batang-batang pohon yang kami amati, rata-rata mereka berumur sepuluh tahun. Wow, masih lebih muda dari kami, nih.

Malam harinya, kami masih menjalankan dua sesi. Composting adalah salah satunya. Di sini, kami belajar cara membuat pupuk organik. Ternyata, pupuk bisa dibuat dari daun kering, batang kering, bunga layu, sampai sisa-sisa sayuran dan buah dari makanan kita, lho. Night torch adalah kegiatan selanjutnya. Di sesi ini, kami harus tenang, karena kami diharapkan bisa menangkap beberapa binatang malam. Binatang yang kami dapatkan dan amati pun bermacam-macam, mulai dari kumbang-kumbangan, ngengat, laba-laba, hingga katak.

Di hari kedua, kami belajar tentang kewirausahaan. Bersama kelompok, kami mencoba membuat jahe instan, permen susu, bir pletok, dan getuk. Tak sampai di situ saja, kami juga menghitung biaya pokok dan biaya jual, mendesain kemasan, hingga menghabiskan makanan dan minuman yang sudah kami buat tersebut.

Malam harinya, malam terakhir di MAL, siswa-siswi di satu kelas berkumpul dengan wali kelas dan guru pendamping, tanpa pembina yang lain. Saat itu, kami berembuk untuk menyusun sebuah komitmen kelas dan melakukan refleksi. Di tengah ibadat malam, kami juga menyampaikan keluh kesah kami terhadap kelas maupun teman kami. Kami juga harus mau menerima kritikan yang diperoleh tanpa rasa tersinggung.

Berkumpul di tempat pertemuan keesokan paginya sekitar pukul enam, kami mengucapkan selamat tinggal kepada MAL karena akan langsung berangkat ke tempat tujuan kami yang kedua, Jatim Park I. Selama di MAL, kami belajar banyak hal tentang biologi, kini saatnya mencari informasi tentang fisika dan kimia.

Sesampainya di Jatim Park I, kami dipandu ke Science Stadium untuk melakukan percobaan-percobaan fisika dan kimia. Dibimbing dengan beberapa kakak pendamping, kami diajak untuk tahu perbedaan massa jenis beberapa cairan, perbedaan asam dan basa, intensitas suhu suatu cairan, hingga sistem kerja mesin uap dan gyroscope. Lengkaplah sudah LKS kami, dan kami diijinkan untuk bermain dengan wahana-wahana yang ada di sana.

Dengan studi ekologi, kita bisa tahu dan melakukan banyak hal. Seperti lebih mengenal alam, serta belajar memanfaatkan dan memeliharanya. Sampai refreshing pun sudah termasuk di sini.Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, studi ekologi itu tidak ada ruginya.
(Anjanet; siswi SMA Santo Carolus)

Foto-foto kegiatan :

1.

2. 

3. 

4. 
 

5. 

6. 

(Foto by A. Ernest Nugroho)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment