PERKAJUSA SMA SANTO CAROLUS 2016 DI ARGASONYA

“Salam pramuka”. Dijawab serentak, “Salam, prok prok prok, prok prok prok, prok prok prok prok prok prok prok, pramuka, pramuka, praja muda karana yes”. Salam dan tepuk itulah yang menandai gerakan Pramuka Kota Surabaya khususnya pangkalan SMA Santo Carolus yang mengadakan Perkemahan Kamis-Jumat-Sabtu (Perkajusa) pada bulan Oktober yang lalu. Dengan berbekal keberanian dan kekompakan anggota Pramuka golongan penegak kelas XI SMA St. Carolus menyatukan tekad menyelenggarakan perkemahan tiga (3) hari di luar kota yaitu di ARGASONYA, Balongbendo – Sidoarjo. Dengan diantar oleh enam (6) armada kendaraan TNI AL Surabaya anggota Pramuka Penegak SMA St. Carolus mempersiapkan diri pada hari pertama yang masih harus ada kegiatan pembelajaran sampai jam ke-4. Usai pembelajaran mereka harus segera mengganti perlengkapan pribadi maupun kelompok dengan segala kebutuhan perkemahan.  Pukul 12.00 seluruh peserta dan pendamping Perkajusa mengikuti upacara keberangkatan yang dilepas oleh kepala sekolah dengan diiringi guyuran hujan lebat di area Jemur Andayani.

Dengan mengambil jalur memutar melalui kota Sidoarjo dengan maksud menghindari daerah banjir di daerah Trosobo rombongan Perkajusa sampai dengan selamat di bumi perkemahan ARGASONYA pada pukul 14.00. Cuaca di lokasi cukup kondusif sehingga bisa dilaksanakan rangkaian kegiatan sebagaimana telah direncanakan yaitu : upacara pembukaan, pembagian tenda & perlengkapan, mendirikan tenda oleh masing-masing sangga, mempersiapkan konsumsi untuk makan malam dan dilanjutkan dengan kepentingan pribadi yaitu mandi dan bersih diri. Setelah mengurus pemberitahuan kegiatan kepada aparat setempat, malam hari pertama dilaksanakan kegiatan caraka malam dengan mengambil rute di sekitar bumi perkemahan sejauh 4 – 5 km. Dengan lokasi pelaksanaan perkemahan di luar sekolah yaitu di daerah yang belum banyak dikenal oleh anggota Pramuka ini dapat memberikan kondisi dan situasi kegiatan seperti yang diharapkan yaitu mereka sungguh-sungguh harus menjelajah dari nol (real adventure). Caraka malam berakhir pukul 23.00 dan dilanjutkan dengan tidur di tenda.

Hari ke-2 perkajusa diisi dengan kegiatan berbelanja ke pasar untuk menyediakan konsumsi oleh petugas korfe masing-masing sangga, sedangkan anggota yang tidak piket mengadakan senam pagi bersama, outbond berestafet sebanyak sepuluh (10) pos yaitu : “A” game, Ranjau darat, Volly blank, Jari sakti, Find the ball, Keseimbangan, Sambung kata, Don’t touch the object, Ninja action. Pada sore hari dilaksanakan apel sore dan mempersiapkan api unggun dan pentas seni pada malam harinya. Kegiatan hari ke-2 berlangsung sampai pk. 22.30 yang dilanjutkan dengan tidur di tenda. Rangkaian kegiatan yang cukup melelahkan tetapi menggembirakan memberikan dampak kepada seluruh peserta perkajusa yaitu tidur terlelap tanpa ada gangguan yang berarti. Hari ke-3 pagi diselenggaran misa kudus yang dipersembahkan oleh RD. Stevanus dari Mojokerto, kerja bakti, upacara penutupan dan bongkar tenda.

            Kegiatan Perkajusa ini dirancang untuk mencapai tujuan peserta didik memiliki daya juang untuk mencapai keberhasilan dengan tidak mudah putus asa. Ini termasuk salah satu nilai dasar ketarakanitaan yaitu CONVICTION. Conviction adalah Memiliki daya juang dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup. Peserta didik memiliki nilai Conviction apabila melakukan antara lain: (1) tahan menanggung kesulitan dan penderitaan; (2)  mampu bergembira dan optimis di setiap waktu; (3) mampu menahan rasa tidak sabar, mengeluh, atau amarah; (4) setia terhadap tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya tanpa mengeluh; (5) mengerjakan dengan sungguh-sungguh apa yang sedang dihadapi; (6) bersikap ugahari yaitu kemampuan untuk mengaktualisasiskan dan memuaskan dorongan-dorongan keinginan dalam diri serta tuntutan insting secara seimbang melalui cara-cara yang tepat, tahu batas, misal tahu batas ketika makan, saat tidur, waktu istirahat, bekerja dengan penuh kegembiraan, tahu kapan berbicara, tahu kapan harus diam (bene stat in medio). (Dwi N)