Article Detail

REKOLEKSI SMA SANTO CAROLUS SURABAYA

REKOLEKSI VIRTUAL SMA SANTO CAROLUS

Surabaya.- Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata harmoni? Demikian pertanyaan pancingan yang dilontarkan Bu Wenny dalam Rekoleksi online Kelas X 20-21 Januari kemarin. Tanggal 20 bersama kelas X IPA1 dan Kelas X IPS2 dan tanggal 21 bersama kelas X IPA2 dan Kelas X IPS1. Ada yang menjawab rasa damai, rasa tenang, suasana ketika semua berjalan baik sebagaimana mestinya, kehangatan keluarga, dan banyak lagi. Benar, memang harmoni adalah sebuah kondisi ideal, kondisi yang kita semua idamkan. Maka ketika anak-anak diminta menuangkan pengalaman mereka tentang harmoni melalui padlet.com yang tertuang adalah pengalaman kehangatan makan malam bersama keluarga, hanging out bersama teman-teman, pengalaman-pengalaman yang membikin dada berdesir dengan rasa hangat kerinduan. Tidak hanya dalam padlet, pengalaman harmoni tersebut dituangkan juga dalam puisi dan lukisan. 

                Lalu, apa yang terjadi jika harmoni tersebut terkoyak? Dengan cantik, Pak Moni memunculkan rusaknya harmoni dengan memeragakan orang yang marah karena apa yang ada di lingkungan sekitarnya tidak berlaku, bertindak, bersikap sebagaimana semestinya. Suasana yang semula tenang, enak, nyaman berubah menjadi awkward, canggung. Lebih jauh, Pak Moni menunjukkan bagaimana ketidakharmonisan tidak hanya merusak relasi antarpersonal, relasi sosial dan alam sekitar, bahkan jiwa manusia muda yang belum berdosa. Sikap mementingkan diri sendiri, keserakahan, kelekatan pada hal-hal duniawi, bahkan rasa malas bisa menjadi biang dari ketidakharmornisan.

                Gitu saja kah? Ndak, tunggu sebentar. Bukan SMA Carolus namanya kalo hanya bicara masalah tanpa menjadi solusi. Harmonis atau tidaknya lingkungan hidup adalah tanggung jawab kita. Pak Danang mengajak anak-anak untuk menyadari bahwa kita adalah aktor penting untuk membikin hidup kita, baik itu di rumah, di sekolah, di kelas, di lingkungan pergaulan kita harmonis. Sebagai aktor penting harmonisasi, kita harus memulai dengan harmonisasi sejak dari pikiran, ucapan, sikap, hingga tindakan. Pada akhirnya niat baik menjadi aktor harmonisasi dituangkan ke dalam komitmen masing-masing kelas. (Mr. Yudhi)

#timhumassmacarsby

#smasantocarolussby

#yayasantarakanitawilsurabaya 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment